Cinta yang dibasuh dengan air mata takkan pernah sirna.......

Senin, 22 Juli 2013

5 Kisah Kapal Hantu Paling Terkenal

Ada banyak cerita tentang Kapal Hantu di dunia ini, dari generasi ke generasi di ceritakan tentang cerita menyeramkan tersebut, termasuk diantaranya :

1. The Octavius

5 Kisah Kapal Hantu Paling Terkenal

Cerita dimulai dari sebuah Kapal penangkap ikan paus bernama Herald tahun 1775 di laut Arktik secara tidak sengaja menemukan sebuah kapal besar terapung-apung di lautan. Ketika di Dekati baru diketahui kapal tersebut bernama lambung The Octavius, The Octavius sendiri juga merupakan kapal penangkap ikan paus, tak ada tanda-tanda kehidupan di Kapal tersebut hingga seorang kru kapal Herald memberanikan diri untuk menaiki kapal tersebut.

Secara mengejutkan kru tersebut menemukan puluhan mayat kru kapal The Octavius tergeletak membeku, diduga kru-kru tersebut mati kedinginansetelah lama tersesat di lau Arktik dan kehabisan bekal. Yang paling mencengangkan ternyata Kapal The Octavius telah dilaporkan hilang 13 Tahun yang lalu, jadi selama jeda waktu tersebut Kapal tersebut hanya terombang-ambing di lautan, setelah penemuan kapal tersebut hingga kini tersiar kabar banyak kapal-kapal penangkap ikan melihat penampakan The Octaviusdi Lautan Arktik, ketika didekati kapaltersebut mendadak menghilang di dalam kabut.

2. The Joyita

5 Kisah Kapal Hantu Paling Terkenal

Ditahun 1955 sebuah kapal disewa oleh sekelompok nelayan yang berjumlah 25 orang yang digunakan untuk menangkap ikan di perairan Pasifik Selatan. dalam persetujuaan antara pihak penyewa dan pemilik kapa yang harus melapor setiap satu jam sekali namuan di jam ke 7 kapal tersebut tidak melaporkan diri. Demi keselamatan para awak kapal maka dikerahkanlah tim SAR untuk menemukan kapal tersebut.

Setelah pencarian yang melibatkan semua tim SAR yang ada. The Joyita tak ditemukan sampai akhirnya 5 minggu kemudian ditemukan terapung-apung sejauh 600 mil, atau 1000km dari tempatnya menghilang.

Ketika kapal ditemukan tak satupun dari 25 awak kapal tersebut di temukan, para tim SAR hanya menemukan kerusakan yang diduga sekelompok bajak laut telah menyerang kapal ini. dari hasil penyeledikan pula ditemukan beberapa ceceran darah di dek kapal, diduga para pembajak membunuh semua kru kapal dan melemparnya ke laut.

3. The Lady Lovibond

5 Kisah Kapal Hantu Paling Terkenal

Lady Lovibond adalah sebuah kapal yang digunakan sepasang pengantin baru untuk melakukan bulan madu, pada waktu bersamaan bebeberapa kru juga di ikut sertakan dalam kapal itu, salah satunya mantan pacar si istri yang tidak diketahui oleh si suami yang bernama Simon Peel, mantan pacar si istri merasa dendam lalu membunuh pasangan pengantin itu dan semua kru dengan belati, dan ia sendiri menabrakan kapal tersebut ke gugusan karang hingga tenggelam 13 Februari 1748.

Cerita keangkeran laut itupun masih ada hingga sekarang, laporan terakhir dari para nelayan yang pernah melihat kapal tersebut di tahun 1998 ketika melintasi gugusan karang ditempat kapal tersebut tenggelam.

4. The Mary Celeste

5 Kisah Kapal Hantu Paling Terkenal

Kapal bernama Mary Celeste, sebuah kapal dagang yang ditemukan tak berawak dan terapung-apung di Samudera Atlantik pada tahun 1872. hal yang paling mengerikan adalah ketika ditemukan kapal ini mengapung begitu saja dilautan tanpa ditemukan satupun awak, padahal saat berangkat kapal ini membawa setidaknya 80an awak

Temuan lain menyebutkan kapal ini berada pada kondisi yang sangat amat baik, tak ada kerusakan di dalam kapal bahkan layar kapalpun masih mengembang tanpa robek, cerita menakutkan lainya dari kapal The Mary Celeste adalah posisi barang-barang didalam kapal masih berada pada tempatnya.

Jika kapal ini dibajak kemungkinan barang-barang berharga pastilah akan menghilang dan setidaknya mungkin ada perlawanan yang bisa menimbulkan kerusakan namun semua itu tidak ditemukan di kapal ini. kru kapal ini bagai menghilang begitu saja secara misterius. beberapa teori gila tentang kapal ini pun mulai muncul dari secara tidak sengaja memasuki perairan segitiga bermuda sampai diculik Alien. namun semua itu tentang The Mary Celeste akan tetap menjadi misteri hingga kini.

5. The Flying Dutchman

5 Kisah Kapal Hantu Paling Terkenal
Patung Kapal The Flying Dutchman di tanjung harapan

Dan inilah cerita kapal hantu paling terkenal di dunia, The Flying Dutchman. sebuah kapal dagang asal Belanda pada tahun 1700an mengarungi samudra untuk melakukan perjalanan ke daerah kolonial saat itu (diduga Indonesia). taukahkamu di tahun 1700an terusan suez belum ada jadi jika kapal-kapal asal eropa yang ingin ke asia harus memutari benua afrika, daerah paling sulit dilalui saat itu adalah tanjung harapan, karena disana pertemuan arus antara samudra Hindia yang hangat dan samudra atlantik yang dingin menimbulkan arus laut paling ganas di dunia. dinamai Tanjung harapan karena untuk melewati tanjung ini satu-satunya yang dilakukan adalah berharap agar kapal tak ditelan arus ganas tanjung harapan.

5 Kisah Kapal Hantu Paling Terkenal
Kapal pesiar Disney sedang melewai patung Kapal The Flying Duchman

Arus ganas itupun memakan korban, sebuah kapal yang dikapteni oleh Van der Decken berkebangsaan Belanda berputar ditanjung tersebut karena tertelan arus laut, karena frustasi tak mampu keluar dari arus tersebut Van der Decken akhirnya frustrasi dan menjadi gila sehingga membunuh istrinya yang kebetulan dia ajak, tak berhenti sampai disana ketika sudah kehilangan akal Van der Decken bersumpah ia akan keluar dari pusaran raksasa yang lebarnya 300km akibat pertemuan 2 arus samudra, "walau sampai kiamatpun aku akan menemukan jalan keluar dari laut ini".

Tapi hal yang tidak ia ketahui tentang arus itu ialah tak seperti kapal jaman sekarang yang menggunakan tenaga mesin akan dengan mudah keluar dari arus itu. lain halnya jika yang berada di arus itu adalah kapal layar tahun 1700an sudah pasti tak akan mampu.

sampai akhirnya kapal tersebut hilang dan hingga sekarang tak pernah ditemukan, ada cerita mengatakan Van der Decken telah dikutuk karena perkataannya. sehingga ia dikutuk untuk terus berada di lautan, banyak cerita mengatakan melihat penampakan kapal tersebut hingga kini.

Gambar Kapal Hantu

kapal seram, kapal hantu
Kapal hantu di terjang ombak



kapal seram, kapal hantu
Kapal hatu di samudera

kapal seram, kapal hantu
Gambar kapal hantu dengan latar belakang bulan

kapal seram, kapal hantu
Wallpaper kapal hantu yang bangkit

kapal seram, kapal hantu
Kapal berhantu sedang mengarungi ombak di lautan

kapal seram, kapal hantu
Kapal berhantu mengarungi samudera


kapal seram, kapal hantu
Gambar kapal hantu terseram

kapal seram, kapal hantu
Ghost ship wallpapers

kapal seram, kapal hantu
Kapal hantu dari kegelapan malam

kapal seram, kapal hantu
Kapal hantu dan karang

Minggu, 14 Juli 2013

PENGORBANAN CINTA SEORANG MANUSIA KEPADA VAMPIRE

PENGORBANAN CINTA SEORANG MANUSIA KEPADA VAMPIRE
Karya Willy Levon

Lance adalah seorang pria yang hidup serba biasa. Kehidupan sehari-harinya adalah bekerja di sebuah agensi majalah tentang penelitian arkeologi. Memiliki wajah yang tampan dan jabatan yang bagus di kantor tersebut tidak membuat para wanita tertarik dengannya, karena Lance memiliki sebuah keanehan. Keanehan tersebut lah yang membuat wanita – wanita tidak menyukai

Suatu saat, Lance duduk di teras depan rumahnya dan berpikir : “Mungkinkah ada seorang wanita yang mau menjadi jodoh saya meskipun dia seorang Vampire”
“Dan jika memang ada. Saya bersedia mengorbankan diri saya untuk dia asalkan dia mau menjadi jodoh saya”

Pengorbanan Cinta Seorang Manusia Kepada Vampire
Setelah berpikir,kemudian Lance pon pergi ke dalam rumah untuk mengambil sebuah kertas untuk menuliskan isi hatinya tersebut. Sewaktu sedang menulis, tiba-tiba Lance ditelepon oleh atasannya yang bernama Pak Steven. (Dan terjadilah komunikasi).

Pak Steven : Halo, Lance.
Lance : Ada perlu apa pak?
Pak Steven : Oh begini Lance, saya mau anda besok ke Kastil Bran di
Kota Rumania bersama Fredrick.
Lance : Baik pak, saya besok akan kesana.
Pak Steven : Oke. Terima kasih. (sambil menutup telepon)

Keesokan harinya, Lance pun bersiap-siap dengan mengambil beberapa peralatan untuk pergi ke Kastil Bran tersebut. Dan sebelum itu Lance pun pergi ke rumah Fredrick untuk menjemputnya dengan mobil BMW.

Sewaktu dalam perjalanan ke kastil Bran. Mereka pun berbincang-bincang.

Fredrick : Lance, dengar-dengar kastil Bran itu adalah markas VAMPIRE.
Lance : Ah.. Kamu pasti bercanda. It’s Impossible!
Fredrick : Let’s see later. You will be scared! HAHA (sambil ketawa)

Sesampai di daerah Kastil Bran, mereka meminta izin dari penduduk sana untuk membuka gerbang tersebut untuk dimasuki.

Lance : Sir, may we enter this Bran Castle?
We have a license to enter this castle
Citizen : Okay, you may go in but be careful.
Lance : Okay. Thanks!

Kemudian mereka pun masuk ke dalam Kastil untuk meneliti beberapa arkeolog yang ada di dalamnya. Sambil melihat-lihat sekitar Kastil, Lance dan Fredrick pun mulai meneliti berbagai foto-foto yang ada di dalam kastil tersebut.

Sewaktu Fredrick sedang melihat beberapa foto , tiba-tiba Fredrick dikejutkan oleh munculnya seorang wanita.
Dan wanita itu bertanya : Apa yang kalian lakukan disini?
Fredrick : (Terdiam)
Lance pun menjawab : Kami mempunyai tugas untuk meneliti beberapa
arkeolog yang ada disini. Bolehkah kami meneliti?
Wanita itu kemudian menjawab : Boleh, tetapi ada 1 syarat.
Lance menjawab : Apa syaratnya? Kami akan penuhi asal syarat itu
Masih masuk diakal
Wanita itu pun berkata : Saya mau salah 1 dari kalian membawa saya pulang
Ke rumah kalian. Walau saya adalah seorang
Vampire.
Lalu Lance menjawab : “Iya saya bersedia” tetapi kami boleh melanjutkan
Penelitian kami bukan?
Baiklah kalau kamu bersedia. Dan saya menginjinkan kalian meneliti arkeolog-arkeolog yang ada di dalam kastil ini sampai jam 5 sore saja. ‘ujar si Vampire wanita tersebut.

Fredrick pun terkejut mendengar Lance membuat kesepakatan dengan si vampire tersebut. Fredrick pun bertanya kepada Lance.
‘Hey , Lance. Apakah kamu sudah tidak waras? Membawa seorang vampire wanita ke rumah kamu? Bisa-bisa nanti darah kamu diisap sampai habis’
Kemudian Lance pun menjawab : ‘Tidak masalah. Saya tahu dia itu adalah manusia bukan seorang vampire. Tidak mungkin zaman sekarang masih ada vampire. Sudah, ayok kita lanjutkan penelitian yang tinggal 2 jam lagi.

Kemudian mereka pun meneliti, dan tibalah jam 5 sore. Si vampire wanita pun menyuruh mereka untuk segera bergegas keluar dari kastil bran ini, dan membawa dia pulang ke rumah Lance. Lance dan Fredrick pun mengemas barang-barang yang sudah diteliti dan membawa pulang bersama vampire wanita tersebut.

Dalam perjalanan pulang, Fredrick merinding sekaligus gemetaran melihat vampire wanita tersebut. Dan akhirnya sampai juga di rumah Fredrick, Fredrick pun segera mengambil barang-barang yang diteliti bersama Lance untuk dibawakan kepada atasan mereka untuk dipublikasikan dalam majalah mereka. Setelah itu, Lance pun membawa vampire wanita tersebut pulang ke rumah dia.

Sesampainya dirumah Lance, Lance menyambut vampire ini dengan ramah dan bertanya beberapa pertanyaan kepada si vampire.

‘Sorry. Apakah saya boleh bertanya ?’‘ujar Lance
‘Boleh . Silahkan!’ ‘balas si Vampire
Bolehkah saya tahu nama kamu siapa? ‘ujar Lance
Nama saya adalah Dee. ‘balas si vampire
Apakah benar kamu adalah seorang vampire?
Dan mengapa kamu mau pulang bersama saya? ‘ujar Lance
Iya saya memang seorang vampire.
Saya harus mencari seseorang yang mau mengorbankan darahnya untuk saya agar saya tetap bisa hidup,dan kamulah orangnya! ‘balas Dee
Lance pun terkejut dan mendengar perkataan Dee.
Lalu Lance menjawab ‘Baiklah saya bersedia, asalkan kamu juga mau menjadi pendamping hidup saya, walau kamu adalah seorang Vampire.
Mendengar perkataan Lance, Dee pun terharu dengan jawaban Lance.

Setelah malam itu , Lance dan Dee pun tidur bersama di rumah Lance.
Keesokan harinya. Lance pun bangun dan menyiapkan beberapa makanan untuk dimakan bersama Dee.
Dee pun bangun dari tempat tidurnya dan segeralah Dee menghisap darah Lance sewaktu Lance duduk menunggunya di meja makan.
Lance pun mengerang kesakitan. Arghhhhh! ‘suara Lance berteriak.
Setelah selesai menghisap darah Lance, Dee pun bertanya : ‘Apakah kamu menyesal dengan kesepakatan kita?’. Lance menjawab dengan kepala tegak : ‘Tidak! Saya sama sekali tidak menyesal. Walau kamu seorang vampire yang akan menghisap darah saya setiap hari sampai habis, saya tetap akan setia kepadamu Dee, karena memang saya pernah berpikir untuk hidup dengan seorang Vampire.’

Dee pun merasa terharu dengan perkataan Lance yang mau mengorbankan darahnya untuk dia. Setelah itu Lance pun mengajak Dee keluar ke sebuah taman di dekat kota Bukares. Sebelum pergi ke taman itu, Lance memakaikan baju dan celana yang menutupi kulit Dee dan kacamata hitam. Agar Dee bisa bebas dari sinar matahari. Kemudian mereka pun pergi ke taman tersebut dengan mobil BMW milik Lance.

Sesampainya di Taman Bukares, Lance membawa Dee berjalan-jalan untuk menikmati dunia luar. Ketika sampai di sebuah patung permohonan. Lance pun bilang kepada Dee untuk membuat sebuah permohonan dengan patung tersebut. Lalu mereka pun masing-masing membuat permohonan mereka. Dan di patung tersebut Lance menyatakan cintanya dan kesetiaannya kepada Dee. Lance berkata : ‘Saya akan menemani hidupmu sepanjang hidupku karena Hidupmu adalah hidupku juga. Mungkin saya sudah ditakdirkan berjodoh dengan seorang vampire’ (sambil tersenyum kepada Dee).

Matahari pun mulai terbenam, Lance pun tahu apa yang harus dilakukannya. Lance pun membawa Dee untuk pulang ke rumah. Sewaktu dalam perjalanan Dee pun bertanya kepada Lance. ‘Apakah kamu yakin dengan keputusan kamu di depan patung permohonan tersebut?’. Saya sudah yakin dan tidak ada seorang pun yang bisa merubah keputusan saya walau si Fredrick sekalipun.’ ‘jawab Lance. Dan akhirnya sampai ke rumah Lance.

Sesampainya dirumah Lance, Lance membuka pintu dan masuk bersama Dee. Baru masuk ke rumah Dee sudah langsung mengigit dan menghisap darah Lance.

Hari demi hari darah Lance dihisap oleh Dee. Lance pun sekarang mulai kehabisan darah walau setiap hari Lance memakan obat penambah darah. Badan Lance pun mulai melemah. Dan Lance pun berkata kepada Dee : ‘Mungkin inilah masa-masa paling indah dalam hidup saya . Saya sudah bisa mendapatkan pasangan hidup saya dan berkorban untuknya.’. Dee pun menjawab : ‘Bertahanlah Lance! Karena saya juga akan mendapatkan masa paling indah dalam hidup saya. Saya mau kamu juga bisa ikut mendampingi saya dalam masa terindah tersebut. ‘Baiklah. Saya akan bertahan karena saya juga pingin melihat kamu bahagia’. Tiba-tiba Dee pun menghilang dari hadapan Lance. Lance pun berteriak : ‘TIDAK! DEE ! Kemana kamu? Kenapa kamu tiba-tiba menghilang? (sambil menangis Lance pun bangkit dari tempat tidurnya). Lance tiba-tiba merasakan tenaganya pulih kembali dan bekas-bekas gigitan dari Dee menghilang.

Lance keluar dan duduk di depan perkarangannya dan bertanya : ‘Kenapa bisa hilang bekas-bekas gigitan Dee dalam tubuh saya? Kenapa kesehatan saya pulih kembali? Dan dimanakah Dee se…. tiba-tiba ada seorang wanita berteriak : ‘Lance Lance Lance! . Lance pun menoleh ke arah jalan dan melihat wanita tersebut yang mirip dengan Dee. Lalu Lance bertanya : ‘Siapakah kamu? Kok kamu mirip de-dengan Dee?
‘Iya saya memang Dee. Saya sudah terbebas dari kutukan vampire. Saya sudah menjadi manusia sepenuhnya! Saya sudah bebas’ (sambil menangis memeluk Lance). Terima kasih Lance, atas semua pengorbananmu!
‘Benarkah kamu Dee? Din fericire, trebuie să fii om. (dalam bahasa Rumania)’
(Din Fericire, trebuie sa fii om) berarti (Syukurlah kamu sudah menjadi manusia).
‘Tetapi, sewaktu kita baru mengenal kamu mengatakan kamu adalah seorang vampire bukan karena kutukan vampire?’ Tanya Lance
‘Hahaha. Iya itu supaya kamu takut dengan saya dan bersedia mengorbankan hidup kamu, tetapi karena kesetiaanmulah kepada saya dan pengorbananmu, maka saya bisa menjadi manusia yang normal seperti manusia biasa lainnya.’

Lalu mereka berdua berpelukan. Setelah itu mereka memutuskan untuk berpindah ke Paris dari Bukares. Dan menikmati hidup mereka di Paris.

Sesampainya di Paris, mereka mengunjungi menara Eiffel untuk berfoto-foto dan kemudian mereka pun melangsungkan pernikahan mereka di kota Paris.

Sewaktu acara pernikahan dimulai disebuah gereja. Mereka berdiri,kemudian Lance bertanya kepada Dee : ‘Dee apa permohonan kamu di patung Taman Bukares?’ Dee pun menjawab: ‘Saya membuat permohonan agar suatu hari kelak saya bisa menjadi manusia dan bisa menjadi pendamping hidupmu dan tinggal denganmu untuk selamanya! Kalau kamu? Lance pun menjawab : ‘Saya meminta agar kamu menjadi pendamping hidupku walau kamu seorang vampire.’. Lalu tiba-tiba Dee membisik kepada Lance : ‘Lance,sebenarnya saya masih punya 1 gigi vampire di mulut saya’. Lance pun terkejut dan berkata : ‘Benarkah? Astaga! Dee pun membalas : ‘Tidaklah, saya cuma bercanda, agar kamu tidak tegang kali dalam pernikahan ini. Hahaha!’

Lalu pernikahan pun selesai dilaksanakan. Setelah itu mereka hidup berbahagia di kota Paris sampai beranak cucu dan mengabadikan kisah mereka dalam catatan hidup mereka.
Demikianlah kisah pengorbanan cinta seorang manusia kepada vampire
Mohon maaf, jika ada kesalahan kata-kata.
Terima kasih.

PROFIL PENULIS
Twitter : @WillyLevon
Email : willylevon@gmail.com
Blog: ttwentysixx.blogspot.com
Hometown : Medan
Thanks D

Karna Ku Cinta Tuhan

Ku habiskan hari-hariku dengan beribadah untuk dekatkan diriku pada Tuhan. Tetapi ku juga tak lupa dengan urusanku di dunia. Ku sangat mencintainya, ku tak mau mengecewakannya hanya karena melupakan dan meninggalkan perintahnya. Ku yakin Tuhan juga mencintaiku hingga ia masih memberiku kesempatanku untuk hidup agar ku dapat mencapai tujuanku di dunia sampai benar-benar ku siap tuk rasakan kebahagiaan dan siap bertemu dengan yang kucintai yang utama yang sepanjang hidupku, Tuhan di akhirat.
Umurku sudah hampir menginjak tiga puluh tahun. Rasa iri terus menyelimutiku kepada teman-temanku, tetapi tak pernah ku menyerah tuk hilangkan rasa iri itu. Teman semasa sekolahku, teman semasa kuliahku, teman sesama kerjaku, bahkan teman yang seumur denganku. Mereka rata-rata sudah memiliki pedamping hidup yang sangat membuatku iri. Mereka menjalani jalinan cinta dengan indah dan saling mencintai. Rasanya kerap kali telingaku tak tahan ketika mendengar cerita indahnya menjalin cinta dari teman-temanku. Ku bukanlah orang yang tak pernah jatuh cinta, ku pernah bahkan sudah berkali-kali tak terhitung olehku. Ku bosan tetapi takkan menyerah. Walaupun sebenarnya sering ditinggalkan ya… atau sejenisnya. Belum pernah ku menemui seseorang yang sepenuhnya mencintaiku setulus hati. Tapi ku tak pernah marah sama Tuhan dan dendam padanya, ku yakin pasti tuhan akan segera mangirimkan jodoh untukku.
Mendapat tugas kerja di luar kota, itu sungguh dapat menghibur hatiku yang lagi sendiri ini. Sesampai di kota yang dituju, dengan semangat ku laksanakan segala tugas-tugasku. Dan sesaat ku berasik bekerja dengan banyaknya laporan-laporan di hadapanku. Ada seseorang laki-laki manis dan sikap ramah yang tunjukan padaku, mengahampiriku mengantarkan sebuah dokumen lagi tetapi di tangan kanannya ia membawakanku secangkir teh. Sapa senyumnya sangat mebuktikan dia adalah seseorang yang baik.
“Selamat pagi bak.. pagi-pagi seperti ini sudah kelihatan sibuk sekali, ini saya bawakan secangkir teh hangat untuk bak..” sapanya sembari menaruhkan secangkir teh di atas meja tepat pada hadapanku.
“Bak jauh-jauh datang kesini untuk bekerja bahkan karena begitu uletnya bak sampai tak kenal waktu untuk mengerjakan tugas-tugas bak. Ulet sih.. boleh saja tetapi bak harus memperhatikan juga berapa banyak cairan keringat yang ada di kening bak…” Lalu ia mengusapkannya dengan lembut dan aku sendiri merasa sangat terharu.
Seharian ia sangat peduli dan perhatian padaku selama ku berada di kita ini dan di kantor ini. Kami selau bersama dalam waktu senggang dan bahkan ia suka bercerita tentang kehidupannya.
Tiba hari terakhir di kota itu, dengan kaget ponselku berbunyi. Ku bukan ternyata ada pesan dan kubaca pesan itu. Pesan itu dari laki-laki yang selau bersamaku dan perhatian padaku. Ia ternyata menungguku di muka hotel dimana aku menginap, Ia ingin mengajakku ke danau yang sangat indah di kota itu katanya. Sesampai tiba ku dan dia di danau yang ia katakan itu. Ternyata benar memang indah ku makin tau ia seseorang yang jujur. Tanpa basa-basi ia berkata padaku.
“Aku suka padamu sejak sebelum kau datang di tempat ku bekerja. Ku tau kamu saat ku ada tugas kerja di kantormu. Ku perhatikan dirimu kau adalah seseorang yang ulet dan ramah dan ku selalu khawatir dengan keringat yang selalu membasahi keningmu”
“Maukah kau menikah denganku, saat kau pulang besok ku akan ikut denganmu. Ku ingin menemui orangtuamu dan sesegera ingin melamarmu”
Kami mendapat restu dari orang tua masing-masing dari kami dan dengan bersyukur orang tuaku yakin bahwa ia adalah orang yang baik dan tulus mencintaiku sama seperti seyakin diriku. Terima kasih Tuhan kau berikanku pendamping yang baik akan ku jaga seseorang ini. Dan maafkanlah aku yang pernah marah kepadamu. Tuhan pasti akan juga mencintaiku dan memberi kebahagiaan padaku karena aku cinta Tuhan.

Hadist Tentang Cinta



Bicara tentang cinta adalah bicara tentang salah satu nikmat kehidupan, yaitu nikmatnya mencintai dan dicintai. Islam sebagai agama yang paling sempurna telah mengatur segalanya tentang percintaan, seperti tercantum dalam beberapa hadist tentang cinta.
Kita tahu bahwa tuntunan hidup kita di dunia ini ada tiga, yaitu Al-Qur’an, hadist, dan ijtihad. Selain di dalam Al-Qur’an, peraturan dan adab cinta dalam Islam telah diajarkan oleh Rasulullah. Berikut adalah beberapa dari sekian banyak hadit tentang cinta yang diberikan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda: Cintailah kekasihmu sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tarmidzi)
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur dan bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “Siapa mereka itu?”. Mereka adalah orang-orang yang mencintai karena Allah SWT. (HR. Ahmad)
Perumpamaan orang-orang beriman dalam rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh merasa mengadu dengan terus terjaga tidak bisa tidur dan merasa panas. (HR. Muslim)
Itulah tiga hadist tentang cinta yang sangatlah indah. Berikut hadist tentang cinta lainnya.
Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian. (HR. Muslim)
Dari Rasulullah SAW yang bersabda dalam satu doanya, “Ya Allah, berilah aku rezeki cinta-Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintai di sisi-Mu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatan untuk mendapatkan yang Engkau cintai., jadikan itu kebebasan dalam segala hal yang Engkau cintai. “HR. Al-Tardmizi)
Sebenarnya masih banyak lagi hadit tentang cinta yang bisa jadi rujukan kita dalam mengarungi kehidupan mencintai dan dicintai di dunia ini. Hadist tentang cinta ini tidak hanya sebatas cinta kepada lawan jenis, tetapi juga cinta kepada sesama manusia atas dasar Allah SWT. Indahnya cinta dalam Islam.

Kamis, 11 Juli 2013

Sejarah Nabi Muhammad SAW



Sejarah Nabi Muhammad SAW
Lagi-lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh “berhala-berhala” yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud “berhala” yang sama. Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum).

I. Kelahiran Sang Nabi

Pada saat yang sangat kritis ini muncullah sebuah bintang pada malam yang gelap gulita, sinarnya semakin terang membuat malam menjadi terang benderang, ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, ia dikenal dengan Nama Muhammad, menurut sejarawan bintang ini tepat terlahir tanggal 17 Rabi’ul Awwal (12 Rabi’ul awwal menurut mazhab sunni) 570 M, bintang ini tak pernah padam walaupun 14 abad setelah ketiadaannya, bahkan ia semakin terang dan semakin terang, dari bintang ini terlahir 13 bintang yang lain, yang selalu menjadi hujjah bagi bintang-bintang yang sulit bersinar lainnya di setiap zamannya. Ia memiliki silsilah yang berhubungan langsung dengan jawara Tauhid melalui anaknya Ismail AS, yang dilahirkan melalui rahim-rahim suci dan terpelihara dari perbuatan-perbuatan mensekutukan Tuhan. Ia begitu suci sehingga Tuhan memerintahkan kepada Para Malaikat dan Jin untuk bersujud kepada Adam, karena cahayanya dibawa oleh Adam AS untuk disampaikan kepada maksud, ia adalah rencana Tuhan yang teramat besar yang langit dan bumi pun tak kan sanggup memikulnya.
Peristiwa kelahiran sang bintang dipenuhi dengan kejadian-kejadian yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya api “abadi” di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah, yang di kemudian hari menjadi kiblat baginya dan ummatnya sampai akhir zaman, namun tentara yang besar ini dihancurkan oleh burung-burung yang dikirimkan oleh Sang Pemilik kiblat (Ka’bah), karenanya tahun ini dinamakan tahun Gajah. Sudah menjadi tradisi kelahiran manusia luar biasa harus juga didahului peristiwa yang luar biasa. Muhammad namanya, ayahnya bernama Abdullah, Ibundanya Aminah, kedua orang tuanya berasal dari silsilah yang mulia yang merupakan keturunan Jawara Tauhid (Ibrahim AS). Abdullah lahir kedunia hanya untuk membawa nur Muhammad dan “meletakkannya” ke dalam rahim Aminah, Sang isteri saat itu mengandung (2 bulan) bayi yang kelak menjadi manusia besar. Setelah lama kepergian sang suami, sang isteri merasakan kesepian yang amat dalam, walaupun suaminya selalu berkirim surat. Namun pada saat lain surat tidak lagi ia terima, begitu riang hatinya ternyata ia melihat rombongan dagang suaminya telah pulang, tapi Ia amat terkejut karena tak dilihatnya suaminya, datanglah seseorang dari rombongan tersebut yang menyampaikan berita kepada Aminah, mulutnya begitu berat untuk mengucapkan kata – kata ini kepada wanita ini, ia tidak sanggup mengutarakannya, namun akhirnya terucap juga bahwa sang suami telah berpulang ke hadirat Allah Swt dan dimakamkan di abwa.
Begitu goncang hatinnya mendengarkan hal ini, tak sanggup menahan tangisnya, ia menangis menahan sedih dan tak makan beberapa hari, namun ia bermimpi, dalam mimpinya seorang wanita datang dan berkata kepadanya agar ia menjaga bayi dalam janinnya dengan baik – baik. Ia berulang kali bermimpi bertemu dengan wanita tersebut yang ternyata adalah Maryam binti Imran (Ibu Isa as). Dalam mimpinya sang wanita mulia ini berkata : “Kelak bayi yang ada didalam rahimmu akan menjadi manusia paling mulia sejagat raya, maka jagalah ia baik – baik hingga kelahirannya.
Saat ayahanda Muhammad yang mulia ini Wafat dalam usia 20 tahun (riwayat lain – 17 tahun), sang bintang kita ini sedang berada dalam kandungan ibunya, beberapa tahun kemudian Bunda Sang bintang menyusul suaminya dan dimakamkan di Abwa juga. Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman dan diasuh oleh kakeknya, belum lagi hilang duka setelah ditinggal Sang Bunda, ia pun harus kehilangan kakeknya ketika umurnya belum lagi menginjak delapan tahun. Setelah kepergian sang kakek, sang bintang (Muhammad) diasuh oleh pamannya, Abu Tholib, seorang putra Abdul Mutholib yang pertama menyatakan keimanannya kepada kemenakannya sendiri (Muhammad). Pemandu ilahi selalu saja dipilihkan oleh Ilahi untuk memiliki profesi sebagai seorang gembala, melalui profesi ini beliau mengarungi beberapa waktu kehidupannya untuk menjadi “gembala” domba yang lebih besar, inilah pilihan Ilahi yang memilihkan baginya sebuah jalan dimana hal ini penting bagi orang yang akan berjuang melawan orang-orang hina yang berpikiran sampai menyembah aneka batu dan pohon, ilahi menjadikannya kuat sehingga tidak menyerah kepada apapun kecuali keputusan-Nya. Ada penulis sirah yang mengutip kalimat Nabi berikut ini, “ Semua Nabi pernah menjadi gembala sebelum beroleh jabatan kerasulan.” Orang bertanya kepada Nabi,” Apakah Anda juga pernah menjadi gembala?” Beliau menjawab,” Ya. Selama beberapa waktu saya menggembalakan domba orang Mekah di daerah Qararit.”
Sang bintang terlahir bukan dari kalangan orang yang teramat kaya, belum lagi ia dilahirkan sebagai seorang yatim, dan telah kehilangan Ayah, Ibu di masa kecil sebagai tempat bernaung, apa yang dapat dikatakan oleh anak kecil yang telah kehilangan kedua orang tuanya sedangkan dia sendiri masih membutuhkan naungan kedua orang tua dan kasih sayang mereka. Mari kita masuk ke jazirah Arabia lebih jauh lagi, kita dapat melihat bahwa kondisi keuangan Muhammad terbilang cukup sulit. Muhammad terkenal dengan kemuliaan rohaninya, keluhuran budi, keunggulan ahklaq dan dirinya dikenal di masyarakat sebagai “orang jujur” (al-Amin), ia menjadi salah seorang kafilah dagang Khodijah yang terpercaya dan Khodijah memberikan dua kali lipat dibandingkan yang diberikannya kepada orang lain. Kafilah Quraisy, termasuk barang dagangan Khodijah, siap bertolak, kafilah tiba di tempat tujuan. Seluruh anggotanya mengeruk laba. Namun, laba yang diperoleh Nabi lebih banyak ketimbang lain. Kafilah kembali ke Makkah. Dalam perjalanan, Sang bintang melewati negeri ‘Ad dan Tsamud. Keheningan kematian yang menimpa kaum pembangkang itu mengundang perhatian sang bintang.
Kafilah mendekati Mekah, Maisarah, berkata kepada sang Bintang, “Alangkah baiknya jika Anda memasuki Mekah mendahului kami dan mengabarkan kepada Khodijah tentang perdagangan dan keuntungan besar yang kita dapatkan.” Nabi tiba di Mekah ketika Khodijah sedang duduk di kamar atasnya. Ia berlari turun dan mengajak Nabi ke ruangannya. Nabi menyampaikan, dengan menyenangkan, hal-hal menyangkut barang dagangan. Maisarah menceritakan tentang Kebesaran jiwa Al-Amin selama perjalanan dan perdagangan. Maisarah menceritakan “Di Busra, Al-Amin duduk di bawah pohon untuk istirahat. Seorang pendeta, yang sedang duduk di biaranya, kebetulan melihatnya. Ia datang seraya menanyakan namanya kepada saya, kemudian ia berkata, ‘Orang yang duduk di bawah naungan pohon itu adalah nabi, yang tentangnya telah saya baca banyak kabar gembira di dalam Taurat dan Injil.
Kemudian Khodijah menceritakan apa yang didengarnya dari Maisarah kepada Waraqah bin Naufal, si hanif dari Arabia. Waraqah mengatakan, “Orang yang memiliki sifat-sifat itu adalah nabi berbangsa Arab.

II. Pernikahan

Kebanyakan sejarawan percaya bahwa yang menyampaikan lamaran Khadijah kepada Nabi ialah Nafsiah binti ‘Aliyah sebagai berikut:
“Wahai Muhammad! Katakan terus terang, apa sesungguhnya yang menjadi penghalang bagimu untuk memasuki kehidupan rumah tangga? Kukira usiamu sudah cukup dewasa!” Apakah anda akan menyambut dengan senang hati jika saya mengundang Anda kepada kecantikan, kekayaan, keanggunan, dan kehormatan ?” Nabi menjawab,”Apa maksud Anda?” Ia lalu menyebut Khodijah. Nabi lalu berkata,” Apakah Khodijah siap untuk itu, padahal dunia saya dan dunianya jauh berbeda?” Nafsiah berujar “Saya mendapat kepercayaan dari dia, dan akan membuat dia setuju. Anda perlu menetapkan tanggal perkawinan agar walinya (‘Amar bin Asad) dapat mendampingi Anda beserta handai tolan Anda, dan upacara perkawinan dan perayaan dapat diselenggarakan".
Kemudian Muhammad membicarakan hal ini kepada pamannya yang mulia, Abu Tholib. Pesta yang agung pun diselenggarakan, sang paman yang mulia ini menyampaikan pidato, mengaitkannya dengan puji syukur kepada Tuhan. Tentang keponakannya, ia berkata demikian, “Keponakan saya Muhammad bin ‘Abdullah lebih utama daripada siapapun di kalangan Quraisy. Kendati tidak berharta, kekayaan adalah bayangan yang berlalu, tetapi asal usul dan silsilah adalah permanen".
Waraqah, paman Khodijah, tampil dan mengatakan sambutannya, “Tak ada orang Quraisy yang membantah kelebihan Anda. Kami sangat ingin memegang tali kebangsawanan Anda.” Upacara pun dilaksanakan. Mahar ditetapkan empat puluh dinar-ada yang mengatakan dua puluh ekor unta.
Sang bintang sekarang mulai dewasa, ia mempunyai seorang istri yang begitu lengkap kemuliaannya, dari perkawinan ini Khodijah melahirkan enam orang anak, dua putra, Qasim, dan Abdulah, yang dipanggil At-Thayyib, dan At-Thahir. Tiga orang putrinya masing-masing Ruqayyah, Zainab, Ummu Kaltsum, dan Fatimah. Kedua anak laki-lakinya meninggal sebelum Muhammad diutus menjadi Rosul.
Ketika umur sang bintang mulai menginjak 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka’bah. Akibatnya, tak satu pun rumah di Makah selamat dari kerusakan. Dinding ka’bah mengalami kerusakan. Orang Quraisy memutuskan untuk membangun Ka’bah tapi takut membongkarnya. Walid bin Mughirah, orang pertama yang mengambil linggis, meruntuhkan dua pilar tempat suci tersebut. Ia merasa takut dan gugup. Orang Mekah menanti jatuhnya sesuatu, tapi ketika ternyata Walid tidak menjadi sasaran kemarahan berhala, mereka pun yakin bahwa tindakannya telah mendapatkan persetujuan Dewa. Mereka semua lalu ikut bergabung meruntuhkan bangunan itu. Pada saat pembangunan kembali ka’bah, diberitahukan pada semua pihak sebagai berikut, “Dalam pembangunan kembali Ka’bah, yang dinafkahkan hanyalah kekayaan yang diperoleh secara halal. Uang yang diperoleh lewat cara-cara haram atau melalui suap dan pemerasan, tak boleh dibelanjakan untuk tujuan ini.” Terlihat bahwa ini adalah ajaran para Nabi, dan mereka mengetahui tentang kekayaan yang diperoleh secara tidakhalal, tetapi kenapa mereka masih melakukan hal demikian, inipun terjadi di zaman ini, di Indonesia, rakyat ataupun pemerintahnya mengetahui tentang halal dan haramnya suatu harta kekayaan atau pun perbuatan yang salah dan benar, tapi mereka masih saja melakukan perbuatan itu walaupun tahu itu adalah salah.
Mari kita kembali lagi menuju Mekah, ketika dinding ka’bah telah dibangun dalam batas ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku. Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini, maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis, akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya berkata,”Terimalah sebagai wasit orang pertama yang masuk melalui Pintu Shafa.” (buku lain mencatat Bab as-salam). Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba Muhammad muncul dari pintu. Serempak mereka berseru, “Itu Muhammad, al-Amin. Kita setuju ia menjadi wasit!”
Untuk menyelesaikan pertikaian itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad di atas kain itu dengan tangannya sendiri, kemudian meminta tiap orang dari empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya pada tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah menjadi peristiwa berdarah.
Tuhan, Sang Maha Konsep sudah membuat konsep tentang semua ini, tanda-tanda seorang bintang telah banyak ia tampakkan pada diri Muhammad, dari batinnya yang mulia sampai pada bentuk lahirnya yang indah. Kesabaran yang diabadikan di dalam Kitab suci menjadi bukti yang tak terbantahkan, bahwa ia adalah manusia sempurna, dalam wujud lahiriah (penampakan), maupun batinnya. Tidak setitik cela apalagi kesalahan selama hidupnya, Sang Maha Konsep benar-benar telah mengonsepnya menjadi manusia ‘ilahi’. Al-Amin telah dikenal oleh masyarakat Mekah, sebagai manusia mulia, sebagai manifestasi wujud kejujuran mutlak. Sebelum pengutusannya menjadi Rosul, Muhammad selalu mengamati tanda kekuasaan Tuhan, dan mengkajinya secara mendalam, terutama mengamati keindahan, kekuasaan, dan ciptaan Allah dalam segala wujud. Beliau selalu melakukan telaah mendalam terhadap langit, bumi dan isinya. Beliau selalu mengamati masyarakatnya yang rusak, dan hancur, beliau mempunyai tugas untuk menghancurkan segala bentuk pemberhalaan. Apalah kiranya yang membuat masyarakatnya seperti ini, ia mengembalikan semua ini kepada Tuhan, yang menurutnya tak mungkin sama dengan manusia.
Gunung Hira, puncaknya dapat dicapai kurang lebih setengah jam, gua ini adalah saksi atas peristiwa menyangkut “sahabat karib”-nya (Muhammad), gua ini menjadi saksi bisu tentang wahyu, dan seakan-akan ia ingin berkata,” disinilah dulu anak Hasyim itu tinggal, yang selalu kalian sebut-sebut, disinilah ia diangkat menjadi Rosul, disinilah Al-Furqon pertama kali dibacakan, wahai manusia, bukankah aku telah mengatakannya, kalianlah (manusia) yang tak mau menengarkannya, kalian menutup telinga kalian rapat-rapat, dan menertawakanku, sedangkan sebagian dari kalian hanya menjadikan aku sebagai museum sejarah.“kata saksi bisu.

III. Diangkat Menjadi Rasul

Hira, tempat diturunkannya kalimat Tuhan Yang Maha Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk menyesatkan manusia, kalimat yang dengannya alam semesta berguncang. Al-Qur’an, susunan kalimatnya yang mengandung makna yang banyak telah membuat tercengang manusia-manusia manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan yang tidak mengakuinya harus tunduk atas kebenarannya, dan bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia, dan celaka. Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus Tuhan semesta Alam, Sang Pemilik Konsep, untuk menyampaikan kalimat-Nya secara berangsur-angsur kepada Al-amin yang berada di Gunung Hira’. Al-Amin telah mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha berat ini, Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat dari Tuhannya. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-qur’an sebagai berikut
“Bacalah dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia] dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Ayat ini dengan tegas menyatakan tentang program Nabi, dan menyatakan dalam istilah-istilah jelas bahwa fondasi agamanya diberikan dengan pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan penggunaan pena.
Muhammad, pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah merupakan manusia teladan sepanjang masa, ia adalah manusia dalam wujud Ilahiah, utusan Tuhan yang kepadanya ummat manusia memohonkan syafa’at. Tidak satupun mahkluq yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Muhammad, sejak kecil ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran, manusia yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang tidak pernah menghianati janji, dan sayang kepada yang miskin.
Malaikat Jibril menyelesaikan tugasnya menyampaikan wahyu itu, dan Muhammad pun turun dari Gua Hira menuju rumah “Khodijah”. Jiwa agung Nabi disinari cahaya wahyu. Beliau merekam di hatinya apa yang didengarnya dari malaikat Jibril. Setelah kejadian ini, Jibril menyapanya,”Wahai Muhammad! Engkau Rosul Allah dan aku Jibril”. Muhammad menerima kalimat Tuhannya secara bertahap, secara berangsur-angsur, fakta sejarah mengakui bahwa di antara wanita, Khodijah adalah wanita yang pertama memeluk Islam, dan pria pertama yang memeluk Islam adalah ‘Ali.
Muhammad mengadakan perjamuan makan dengan kerabatnya, selesai makan, beliau berpaling kepada para sesepuh keluarganya dan memulai pembicaraan dengan memuji Allah dan memaklumkan keesaan-Nya. Lalu beliau berkata,” Sesungguhnya, pemandu suatu kaum tak pernah berdusta kepada kaumnya. Saya bersumpah demi Allah yang tak ada sekutu bagi-Nya bahwa saya diutus oleh Dia sebagai Rosul-Nya, khususnya kepada Anda sekalian dan umumnya kepada seluruh penghuni dunia. Wahai kerabat saya! Anda sekalian akan mati. Sesudah itu, seperti Anda tidur, Anda akan dihidupkan kembali dan akan menerima pahala menurut amal Anda. Imbalannya adalah surga Allah yang abadi (bagi orang lurus) dan neraka-Nya yang kekal(bagi orang yang berbuat jahat). “Lalu beliau menambahkan, “Tak ada manusia yang pernah membawa kebaikan untuk kaumnya ketimbang apa yang saya bawakan untuk Anda. Saya membawakan kepada Anda rahmat dunia maupun Akhirat. Tuhan saya memerintahkan kepada saya untuk mengajak Anda kepada-Nya. Siapakah diantara Anda sekalian yang akan menjadi pendukung saya sehingga ia akan menjadi saudara, washi (penerima wasiat), dan khalifah (pengganti) saya?”.
Ketika pidato Nabi mencapai poin ini, kebisuan total melanda pertemuan itu. ‘Ali, remaja berusia lima belas tahun, memecahkan kebisuan itu. Ia bangkit seraya berkata dengan mantap,” Wahai Nabi Allah, saya siap mendukung Anda.” Nabi menyuruhnya duduk. Nabi mengulang tiga kali ucapannya, tapi tak ada yang menyambut kecuali ‘Ali yang terus melontarkan jawaban yang sama. Beliau lalu berpaling kepada kerabatnya seraya berkata,” Pemuda ini adalah saudara, washi, dan khalifah saya diantara kalian. Dengarkanlah kata-katanya dan ikuti dia".
Pemakluman khilafah (imamah) ‘Ali di hari-hari awal kenabian Muhammad memperlihatkan bahwa dua kedudukan ini berkaitan satu sama lain. Ketika Rosulullah diperkenalkan kepada masyarakat, khalifahnya juga ditunjuk dan diperkenalkan pada hari itu juga. Ini dengan sendirinya menunjukkan bahwa kenabian dan imamah merupakan dua hal yang tak terpisahkan.
Peristiwa diatas membuktikan heroisme spiritual dan kebenaran ‘Ali. Karena, dalam pertemuan di mana orang-orang tua dan berpengalaman tenggelam dalam keraguan dan keheranan, ia menyatakan dukungan dan pengabdian dengan keberanian sempurna dan mengungkapkan permusuhannya terhadap musuh Nabi tanpa menempuh jalan politisi yang mengangkat diri sendiri. Kendati waktu itu ia yang termuda diantara yang hadir, pergaulannya yang lama dengan Nabi telah menyiapkan pikirannya untuk menerima kenyataan, sementara para sesepuh bangsa ragu-ragu untuk menerimanya.
Setelah berdakwah kepada kaum kerabatnya, Nabi berdakwah terang-terangan kepada kaum Quraisy. Muhammad, berbekal kesabaran, keyakinan, kegigihan, dan keuletan dalam berdakwah terus-menerus dan tidak menghiraukan orang-orang musrik yang terus menghardik dan mengejeknya. Banyak yang cara yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan Muhammad, suatu saat Abu Tholib sedang duduk bersama keponakannya. Juru bicara rombongan yang mendatangi rumah Abu Tholib membuka pembicaraan dengan berkata,” Wahai Abu Tholib! Muhammad mencerai-beraikan barisan kita dan menciptakan perselisihan diantara kita. Ia merendahkan kita dan mencemooh kita dan berhala kita. Jika ia melakukan itu karena kemiskinan dan kepapaannya, kami siap menyerahkan harta berlimpah kepadanya. Jika ia menginginkan kedudukan, kami siap menerimanya sebagai penguasa kami dan kami akan mengikuti perintahnya. Bila ia sakit dan membutuhkan pengobatan, kami akan membawakan tabib ahli untuk merawatnya…”.
Abu Tholib berpaling kepada Nabi seraya berkata,“ Para sesepuh anda datang untuk meminta Anda berhenti mengkritik berhala supaya mereka pun tidak mengganggu Anda.” Nabi menjawab,” Saya tidak menginginkan apa pun dari mereka. Bertentangan dengan empat tawaran itu, mereka harus menerima satu kata dari saya, yang dengan itu mereka dapat memerintah bangsa Arab dan menjadikan bangsa Ajam sebagai pengikut mereka.” Abu Jahal bangkit sambil berkata, “ Kami siap sepuluh kali untuk mendengarnya.” Nabi menjawab,” Kalian harus mengakui keesaan Tuhan.” Kata-kata tak terduga dari Nabi ini laksana air dingin ditumpahkan ke ceret panas. Mereka demikian heran, kecewa, dan putus asa sehingga serentak mereka berkata,” Haruskah kita mengabaikan 360 Tuhan dan menyembah kepada satu Allah saja?”
Orang Quraisy meninggalkan rumah Abu Tholib dengan wajah dan mata terbakar kemarahan. Mereka terus memikirkan cara untuk mencapai tujuan mereka. Dalam ayat berikut, kejadian itu dikatakan,
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata,’Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja ? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.’ Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka [seraya berkata], ‘Pergilah kamu dan tetaplah [menyembah] tuhan-tuhanmu, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki. Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir ini; ini(mengesakan Allah) tidak lain kecuali dusta yang diada-adakan.”
Banyak sekali contoh penganiayaan dan penyiksaan kaum Quraisy, Tiap hari nabi menghadapi penganiayaan baru. Misalnya, suatu hari Uqbah bin Abi Mu’ith melihat Nabi bertawaf, lalu menyiksanya. Ia menjerat leher Nabi dengan serbannya dan menyeret beliau ke luar masjid. Beberapa orang datang membebaskan Nabi karena takut kepada Bani Hasyim. Dan masih banyak lagi. Nabi menyadari dan prihatin terhadap kondisi kaum Muslim. Kendati beliau mendapat dukungan dan lindungan Bani Hasyim, kebanyakan pengikutnya budak wanita dan – pria serta beberapa orang tak terlindung. Para pemimpin Quraisy menganiaya orang-orang ini terus-menerus , para pemimpin terkemuka berbagai suku menyiksa anggota suku mereka sendiri yang memeluk Islam. Maka ketika para sahabatnya meminta nasihatnya menyangkut hijrah, Nabi menjawab, “Ke Etiopia akan lebih mantap. Penguasanya kuat dan adil, dan tak ada orang yang ditindas di sana. Tanah negeri itu baik dan bersih, dan Anda boleh tinggal di sana sampai Allah menolong Anda.
Pasukan Syirik Quraisy kehabisan akal untuk menghancurkan Muhammad, maka mereka melakukan propaganda anti Muhammad, diantaranya mereka memfitnah Nabi, Bersikeras menjuluki Nabi Gila, larangan mendengarkan Al-Qur’an, menghalangi orang masuk Islam, sehingga Allah mengabadikan perkataan orang-orang keji ini dan menunjukkan sesatnya perkataan mereka, dalam Al-Qur’an Allah berfirman
“Demikianlah, tiada seorang rosul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka selain mengatakan,’ Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.’ Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu ? Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.”
Kaum Quraisy pun gagal melakukan berbagai macam cara untuk menghalangi usaha Muhammad, dan menghalangi orang-orang untuk mengikuti agama Tuhan Yang Esa. Mereka pun melakukan Blokade ekonomi yang membuat banyak kaum muslim, terutama kaum wanita dan anak-anak kelaparan. Nabi dan para pengikutnya masuk ke Syi’ib Abu Tholib, yang diikuti pendamping hidupnya, Khodijah, dengan membawa serta Fatimah AS. Orang-orang Quraisy mengepung mereka di Syi’ib itu selama tiga tahun. Dan akhirnya tahun-tahun blokade itu pun berakhir. Dan keluarlah sang bintang bersama keluarga dan sahabatnya dari pengepungan. Allah telah menetapkan kemenangan bagi mereka, dan Khodijah pun berhasil pula keluar dari pengepungan dalam keadaan amat berat dan menderita, Beliau telah hidup dengan kehidupan yang menjadi teladan Istimewa bagi kalangan kaum wanita. Ajal Khodijah sudah dekat. Allah telah memilihnya untuk mendampingi Rosulullah Saww., dan dia telah berhasil menunaikan tugas dengan baik. Khodijah akhirnya meninggal pada tahun itu juga. Yakni, pada saat kaum Muslim keluar dari blokade orang-orang Quraisy, tahun kesepuluh sesudah Kenabian. Pada tahun yang sama, paman Rosul (Abu Tholib) meninggal dunia, yang sekaligus sebagai pelindung dakwa Muhammad. Sungguh Nabi mengalami kesedihan yang amat berat. Beliau kehilangan Khodijah, dan juga pamannya yang menjadi pelindung, dan pembelanya. Itu sebabnya, maka tahun ini dinamakan ‘Am Al-Huzn (Tahun Duka cita). Bukan hanya Rosul yang terpukul hatinya, Fatimah, yang belum kenyang mengenyam kasih sayang seorang ibu dan kelembutan belaiannya, ikut pula menanggungnya. Kedukaan menyelimuti dan menindihnya di tahun penuh kesedihan itu.Fatimah kehilangan ibundanya, berpisah dari orang yang menjadi sumber cintanya dan kasih sayangnya. Acap kali dia bertanya kepada ayahandanya,” Ayah, kemana Ibu?” Kalau sudah begini, tangisnya pecah, air matanya meleleh, dan kesedihan menerpa hatinya. Rosul merasakan betapa berat kesedihan yang ditanggung putrinya. Setelah wafatnya Abu Tholib kaum Kafir Quraisy semakin berani menganggu Muhammad, akhirnya Muhammad berhijrah ke Yastrib, peristiwa hijrahnya Nabi ke Yastrib, merupakan momen awal dari lahirnya negara Islam. Penduduk Yastrib bersedia memikul tanggung jawab bagi keselamatan Nabi. Di bulan Robi’ul Awwal tahun ini, saat hijrahnya Nabi terjadi, tak ada seorang muslim pun yang tertinggal di Mekah kecuali Nabi, ‘Ali dan Abu Bakar, dan segelintir orang yang ditahan Quraisy atau karena sakit,dan lanjut usia.
Kaum Quraisy yang berada di Mekah akhirnya membuat kesepakatan untuk membunuh Muhammad di malam hari, dan masing-masing suku mempunyai wakil, sehingga Bani Hasyim tidak dapat menuntut balas atas kematian Muhammad. Orang-orang ini memang bodoh, mereka mengira Muhammad dapat dihancurkan hanya dengan cara seperti ini, seperti urusan duniawi mereka. Jibril datang memberitahu Nabi tentang rencana kejam kaum kafir itu. Al-Qur’an merujuk pada kejadian itu dengan kata-kata,
“Dan [ingatlah] ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.
Ali berbaring melewati cobaan yang mengerikan demi keselamatan Islam menggantikan Nabi, sejak sore. Ia bukan orang tua yang lanjut usia, tapi seorang anak muda yang begitu berani mengorbankan nyawanya untuk sang Nabi, ia, yang bersama Khodijah adalah orang yang pertama-tama beriman kepada Nabi, dialah orang yang rela berkorban untuk Nabi, Ali, sekali lagi ‘Ali. Kepadanya Nabi berkata,”Tidurlah di ranjang saya malam ini dan tutupi tubuh Anda dengan selimut hijau yang biasa saya gunakan, karena musuh telah bersekongkol membunuh saya. Saya harus berhijrah ke Yastrib. ‘Ali menempati ranjang Nabi sejak sore. Ketika tiga perempat malam lewat, empat puluh orang mengepung rumah nabi dan mengintipnya melalui celah. Mereka melihat keadaan rumah seperti biasanya, dan menyangka bahwa orang yang sedang tidur di kamar itu adalah Nabi.

IV. Hijrah

Kini tiba fajar. Semangat dan gairah besar tampak di kalangan musyrik itu. Mereka begitu yakin akan segera berhasil. Dengan pedang terhunus mereka memasuki kamar Nabi, yang menimbulkan suara gaduh. Serentak ‘Ali mengangkat kepalanya dari bantal dan menyingkirkan selimutnya lalu berkata dengan sangat tenag,”Apa yang terjadi ?” Mereka menjawab,”Kami mencari Muhammad. Di mana dia?” ’Ali berkata,” Apakah anda menitipkannya kepada saya sehingga saya harus menyerahkannya kembali kepada Anda? Bagaimanapun, sekarang ia tak ada di rumah.” Muhammad telah pergi jauh di luar pengetahuan mereka.
Nabi, tiba di Quba tanggal 12 Rabi’ul Awwal, dan tinggal di rumah Ummu Kultsum ibn al-Hadam. Sejumlah Muhajirin dan Ansor sedang menunggu kedatangan Nabi. Beliau tinggal di situ sampai akhir pekan. Sebagian orang mendesak agar beliau segera berangkat ke Madinah, tetapi beliau menunggu kedatangan ‘Ali. Orang Quraisy mengetahui hijrahnya ‘Ali dan rombongannya – diantaranya ialah Fatimah, puteri Nabi, Fatimah binti ‘Asad dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Mutholib – karena itu, mereka memburunya dan berhadap-hadapan dengan dia di daerah Zajnan. Perselisihan pun terjadi dan ‘Ali berkata “Barangsiapa menghendaki tubuhnya terpotong-potong dan darahnya tumpah, majulah! Tanda marah nampak di wajahnya. Orang-orang Quraisy yang merasa bahwa masalah telah menjadi serius, mengambil sikap damai dan berbalik pulang.” Ketika ‘Ali tiba di Quba, kakinya berdarah, dikarenakan menempuh perjalanan Makah Madinah dengan berjalan kaki. Nabi dikabari bahwa, ‘Ali telah tiba tapi tak mampu menghadap beliau. Segera nabi ke tempat ‘Ali lalu merangkulnya. Ketika melihat kaki ‘Ali membengkak, air mata Nabi menetes".
Penduduk Yastrib – yang kemudian berganti menjadi nama Madinah - menyambut kedatangan Nabi. Mereka mengucapkan berbagai macam syair untuk menyambut manusia mulia ini. Disinilah manifestasi sebuah negara Islam pertama kali didirikan. Muhammad menyusun kekuatannya di Madinah bersama keluarga dan sahabat setianya yang rela meninggalkan tanah air dan hartanya untuk Tuhannya, islam yang muda ini menyusun kekuatan untuk menghadapi kekuatan kaum Quraisy yang setiap saat siap untuk menghancurkan Islam yang dibangun ini, perang demi perang mulai dari Badar, Uhud, Khandaq, yang disetiap perang tampillah Al-Washi Muhammad yang selalu menjadi pemberi moral kepada pasukan untuk menghancurkan kafir Quraisy dengan Iman yang membara. Pada perang Badar ‘al-washi (‘Ali) dan Hamzah tampil menghadapi pemberani kafir Quraisy,dalam sepucuk suratnya kepada Muawiyah, ‘Ali mengingatkannya dalam kata-kata ‘Pedang saya yang saya gunakan untuk membereskan kakek anda dari pihak ibu (Utbah, ayah dari Hindun Ibu Muawiyah), paman anda dari pihak Ibu (Walid bin Uthbah) dan saudara Anda (Hanzalah) masih ada pada saya. Pada perang Uhud Nabi dan lagi-lagi Hamzah dan ‘Ali tidak pernah Absen, ‘Ali adalah pembawa panji dalam setiap peperangan. Nabi mengungkapkan nilai pukulan ‘Ali pada perang Khandaq (parit) – disebut juga dengan Ahzab – kepada ‘Amar bin ‘Abdiwad itu,” Nilai pengorbanan itu melebihi segala perbuatan baik para pengikutku, karena sebagai akibat kekalahan jagoan kafir terbesar itu kaum Muslim menjadi terhormat dan kaum kafir menjadi aib dan terhina".

V. Benteng Khaibar

Pada perang Khaibar ketika semangat kaum muslim mengendur dan merasa tidak mampu untuk menghancurkan benteng Khaibar, orang-orang menunggu dengan gelisah dan ketakutan, karena sebelumnya Abu Bakar dan Umar tidak ada yang mampu menghancurkan benteng, bahkan ‘Umar memuji keberanian pemimpin benteng, Marhab,yang luar biasa yang membuat Nabi dan para komandan Islam kecewa atas pernyataan ‘Umar ini.
Kebisuan orang-orang sedang menunggu dengan gelisah dipecahkan oleh kata-kata Nabi,” Dimanakah ‘Ali? “ Dikabarkan kepada beliau bahwa ‘Ali menderita sakit mata dan sedang beristirahat di suatu pojok. Nabi bersabda,” Panggil dia.” ‘Ali diangkut dengan unta dan diturunkan di depan kemah Nabi.” Pernyataan ini menunjukkan sakit matanya demikian serius sampai tak mampu berjalan. Nabi menggosokkan tangannya ke mata ‘Ali seraya mendoakannya. Mata ‘Ali langsung sembuh dan tak pernah sakit lagi sepanjang hidupnya. Nabi memerintahkan ‘Ali maju, menurut riwayat pintu benteng Khaibar itu terbuat dari batu, panjangnya 60 inci, dan lebarnya 30 inci. Mengutip kisah pencabutan pintu benteng Khaibar itu dari ‘Ali melalui jalur khusus,” Saya mencabut pintu Khaibar dan menggunakannya sebagai perisai. Seusai pertempuran, saya menggunakannya sebagai jembatan pada parit yang digali kaum Yahudi.” Seseorang bertanya kepadanya,” Apakah Anda merasakan beratnya?” ‘Ali menjawab,” Saya merasakannya sama berat dengan perisai saya.” Masih banyak lagi peristiwa-peristiwa lain selain peperangan untuk melawan kebejatan kaum kafir Quraisy, banyak juga peristiwa yang menggembirakan, misalnya peristiwa pernikahan al-Washi dan Fatimah, putri Nabi, perubahan kiblat dari Bait al-Maqdis ke Ka’bah di Makah. Selain serangan dari luar Kota Madinah, kaum Yahudi yang berada di dalam kota selalu mencoba melakukan rongrongan terhadap pemerintahan Islam yang masih muda ini, namun Sang Maha Konsep telah menentukan Drama yang berbeda, walaupun mereka mencoba memadamkan nur cahaya-Nya, namun Ia terus menerangi Nur Cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu benci.

VI. Fath Makkah

Tahun kedelapan Hijrah, perjanjian Hudaibiyah dikhianati oleh orang-orang Quraisy mekah, Nabi segera mengeluarkan perintah kesiagaan umum. Beliau siapkan pasukan besar yang belum pernah disaksikan kehebatannya selama ini. Ketika pasukan telah lengkap dan siap bergerak, Nabi pun menyampaikan bahwa sasarannya adalah Mekah. Pasukan bergerak laksana migrasi kawanan burung menuju arah selatan. Nabi memerintahkan kepada pasukannya yang berjumlah 10.000 orang untuk membagi diri, dan menyalakan api unggun di malam hari agar pasukan musuh melihat betapa besar pasukan musuh tersebut.
Di dekat kuburan Abu Tholib dan Khodijah yang terletak di punggung Mekah, kaum muslimin membuat kubah untuk Nabi. Dari kubah inilah Nabi mengamati dengan cermat arus pasukan Islam yang masuk ke kota dari empat penjuru.
Makkah... Membisu di depan Nabi dan pendukungnya. Ya Mekah membisu dan tidak lagi menyerukan teriakan Fir’aun-fir’aun, digantikan hiruk pikuk suara 10.000 prajurit Muslim yang menggema yang seakan-akan sedang menunggu kedatangan sahabatnya
Gua itu menatap kepada orang yang dulu berada dalam perutnya dalam keadaan terusir yang kini telah berdiri tegap dengan gagah dan dikelilingi puluhan ribu pengikut dan pembelanya.
Nabi memasuki Mekah dan bertawaf, menghancurkan berhala-berhala bersama al-Washi, tidak ada darah yang tertumpah. Orang-orang Quraisy yang berada di Makkah menunggu bibir Muhammad berucap tentang mereka, apakah yang akan terjadi pada mereka, namun bibir itu begitu mulia untuk menjatuhkan hukuman, ia memberikan kepada mereka yang telah memeranginya pengampunan dan beliau berkata “... Pergilah, Anda semuaadalah orang-orang yang dibebaskan!”
Kini, di Shafa, laki-laki yang telah membuat sejarah itu telah kembali, berdiri di depan kehidupannya yang sarat dengan berbagai peristiwa dan yang ditangannya tergenggam masa depan yang gemilang. Selama dua puluh tahun penggembalaannya tak pernah henti, ia tak pernah merasakan letih, kesabarannya begitu tinggi, tak pernah menyerah. Orang –orang Quraisy berdesak-desakkan di bukit Shafa untuk memberikan Ba’iat.
Setelah penaklukan Mekah masih ada beberapa peperangan besar berlanjut – semasa hidup Nabi - yaitu Hunain, Tabuk. Al-Washi tampil dengan gagah perkasa dalam peperangan ini, sesudah membuat kocar-kacir musuh, al-washi segera menghambur untuk bergabung dengan Nabi, ia memutari Nabi, dan menghambur membabat musuh untuk melindungi Nabi, dan pada kali yang lain menemui prajurit musuh yang lari dan menghadang kejaran musuh. Sesudah itu kembali memutari Nabi. Nabi memanggil sahabat-sahabatnya yang lari cerai-berai “ Ayyuhan Nas, mau kemana kalian ?” Wahai orang-orang yang ikut bai’at al-Ridwan! Wahai, orang-orang yang kepadanya diturunkan surat Al-Baqarah! Wahai orang-orang yang berbaiat di bawah pohon...! orang-orang Madinah yang gagah berani segera sadar akan diri mereka! Dan ingat bahwa hingga saat ini mereka adalah tulang punggung Nabi. Kini Nabi memanggil mereka di tengah 12.000 orang prajurit, dua ribu diantaranya adalah kaum kerabatnya. Mereka segera menghambur ke arah Nabi menyambut panggilannya dengan, “Labbaik, Labbaik... Kami datang, kami datang...!”
Pasukan Islam kembali memenangkan pertempuran, peran individual Muhammad dalam menyampaikan risalah agungnya telah selesai, dan kini – tidak bisa – tidak di harus melihat pasukannya, untuk kesekian kalinya, mengingat dan mengenang kembali pelajaran yang telah diberikannya selama dua puluh tiga tahun, agar di bisa mengevaluasidan menelitinya kembali.

VII. Haji Wada

Tahun kesebelas Hijrah, haji pertama Nabi dan kaum Muslimin tanpa ada seorang musrik pun yang ikut didalamnya, untuk pertama kalinya pula, lebih dari 10.000 orang berkumpul di Madinah dan sekitarnya, menyertai Nabi melakukan perjalanan ke Makkah, dan .. sekaligus inilah haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi. Rombongan haji meninggalkan Madinah tanggal 25 Dzulqa’idah , Nabi disertai semua isterinya, menginap satu malam di Dzi Al-Hulaifah, kemudian melakukan Ihram sepanjang Subuh, dan mulai bergerak... seluruh padang terisi gema suara mereka yang mengucapkan,”Labbaik, Allahumma labaik... Labbaik, la syarika laka, ! Aku datang memenuhi panggilanmu, Allahumma, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Segala puji, kenikmatan, dan kemaharajaan, hanya bagi-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu...Labbaik, aku datang memenuhi panggilan-Mu...” Langit, hingga hari itu, belum pernah menyaksikan pemandangan di muka bumi seperti yang ada pada saat itu. Lebih dari 100.000 orang, laki-laki dan perempuan – dibawah sengatan Matahari yang amat terik dan di padang pasir yang sebelumnya tak pernah dikenal orang – bergerak menuju satu arah. Medan ini merupakan lukisan paling indah dari satu warna yang menghiasi kehidupan manusia. Dan sejarah, adalah kakek tua yang terbelenggu dalam pengabdian terhadap kepentingan-kepentingan. Ia adalah tukang cerita yang membacakan hikayat-hikayat Fir’aun, Kisra dan Kaisar. Sejarah sekali melihat Muhammad dan orang-orang yang bergerak bersamanya dengan heran! Aneh sekali. Pasukan apa ini? Komandan berjalan kaki kelelahan, dan pengikut-pengikutnya pun demikian pula. Nabi memang berjalan kaki bersama umatnya. Sejarah memang mendengar bahwa “penguasa” itu berada di tengah-tengah pasukan itu, tapi ketika dicari-carinya, dia tak bisa menemukannya. Rombongan itu masuk Mekah 4 Dzulhijjah, disitu telah berkumpul Allah, Ibrahim, Ka’bah dan Muhammad. Dia juga ingin memperlihatkan kepada Ibrahim, bahwa karya besarnya, kita sudah diantarkan kepada Maksud.
Matahari tepat di tengah siang hari itu. Seakan-akan ia menumpahkan seluruh cahayannya yang memakar ke atas kepala semua orang. Nabi berdiri di depan lebih dari 100.000 orang. Laki-laki dan perempuan yang mengelilinginya. Nabi memulai pidatonya, Rosulullah berkata,”Tahukah kalian, bulan apa ini ?”
Mereka serentak menjawab,”Bulan Haram!” .....
...”Ayyuhan Nas, camkan baik-baik perkataanku. Sebab, aku tidak tahu, mungkin aku tidak lagi akan bertemu dengan kalian sesudah tahun ini, di tempat ini, untuk selama-lamanya... Ayyuhan Nas, sesungguhnya darah dan hartamu adalah haram bagimu hingga kalian menemui Tuhanmu sebagaimana diharamkannya hari dan bulanmu ini. Sesudah itu, kamu sekalian akan menemui Tuhanmu dan ditanya tentang amal-amalmu. Sungguh, aku telah sampaikan hal ini. Maka, barangsiapa yang masih mempunyai amanat, hendaknya segera disampaikan kepada orang yang berhak menerimanya.....”
Akar-akar syirik telah dihapuskan dari Mekah, dan Mekah menjadi sebuah kota suci bagi kaum muslim, tempat berkumpulnya muslimin dari seluruh penjuru dunia, dengan menggunakan pakaian yang sama, menuju Tuhannya, tidak ada perbedaan, baik kaya, miskin, raja, rakyat, semuanya sama dihadapan Tuhan, yang membedakannya adalah takwa.
Muhammad telah melaksanakan tugasnya, dan sekarang beliau berada di pembaringan, Nabi membuka mata seraya berkata kepada putrinya dengan suara pelan “Muhammad tidak lain hanyalah seorang Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rosul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berpaling ke belakang, maka tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur”.